Kabupaten Bengkalis Masuk Zona Kuning, dr Ersan: Target 1.000 - 2.000 Vaksin Per Hari

BENGKALIS - Upaya penanganan covid-19 di Kabupaten Bengkalis membawa hasil signifikan dan wilayah ini sudah masuk zona kuning dengan resiko rendah.   Hal ini dikatakan  Kadis Kesehatan Pemkab Bengkalis, dr Ersan Saputra pada saat meninjau vaksinasi massal yang di inisiasi OJK dan Kadin Riau di Stadion GOR Perkasa Alam Jl Karimun. Sabtu.(18/09).

Keberhasilan penanganan covid-19 di Bengkalis  ini tidak terlepas dari gencarnya vaksinasi massal. Selain itu upaya testing, treatment dan tracing petugas satgas covid-19 di lapangan. 

Kemudian lanjut Ersan, menambahkan capaian vaksinasi di Kabupaten Bengkalis sudah mencapai 24.39 % dari target dari sasaran yang harus dicapai 225.658 orang. " Target 70 persen warga yang harus divaksin  sampai akhir tahun ini dan kita harapkan Provinsi Riau agar rutin mendistribusikan vaksin ke kita  karena antusias warga Bengkalis untuk divaksin semakin tinggi., "ungkap dr Ersan.

Target 1.000 Vaksin per hari

Pemerintah daerah kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kesehatan saat ini menargetkan 1.000 sampai 2.000 dosis vaksin Covid-19 per hari. " Kita mempunyai 18 faskes yang tersebar di kabupaten Bengkalis sudah saya instruksikan agar rutin melaksanakan vaksinasi Covid-19 di faskes masing-masing per harinya minimal 100 orang dan sampai 200 orang dan masyarakat umum yang belum divaksin segera mendaftar ke puskesmas puskesmas terdekat dan kita akan layani vaksinasi, " ungkap Kadis Kesehatan.

Pembelajaran Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah sebahagian satuan pendidikan berjalan secara terbatas dan target siswa umur di atas 12 tahun sudah diperbolehkan mengikuti vaksinasi Covid-19.

dr Ersan menambahkan, kita tidak melakukan vaksinasi Covid-19 khusus buat remaja kerena rata rata remaja di atas 12 tahun sudah ikut vaksin Covid-19 didampingi orang tua atau walinya. " Bagi sekolah sekolah yang melaksanakan PTM saat ini harus mendapatkan rekomendasi dari Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkalis dan kita akan memberikan assessment dengan protokol kesehatan yang ketat misalkan saat ini harus 50 persen dari jumlah siswa 0er kelas dan batas waktu jam pelajaran. Kegiatan belajar mengajar ini akan berubah seiring rendahnya kasus Covid-19 dan zonasi kita rendah atau hijau, " harap dr Ersan Saputra.(yulistar)